“Yang mau ke blok M turun di sini ya.”
Perkataan pak kondektur itu membangunkan saya dari tidur dalam perjalanan singkat Cikarang – Blok M, Jaksel.
Akhir – akhir ini sering ke Jakarta untuk berkunjung ke tempat saudara. Tapi kejadian diturunkan dari bus di tempat yang antah berantah baru kali ini saya merasakan. Sedikit panik di awal karena saya tidak tahu sama sekali daerah bus berhenti. Tapi karena saya memang orangnya woles, jadi kebawa santai juga akhirnya. 😀
Di dalam kebingungan (karena saya belum tahu mengapa bus tidak bisa langsung ke blok M dan jalanan diblokir dari angkutan umum) akhirnya saya memutuskan untuk berjalan sembari berpikir positif bahwa ada orang yang bisa saya tanya tentang arah dan pasti ada marka jalan yang menunjukkan arah ke blok M. Di tengah perjalanan saya bertemu dengan bapak – bapak yang sedang berlari. Larinya semakin kecil dan ketika melihat ke arah saya, dia mulai berjalan.
“Permisi pak mau tanya. Pak, ini daerah mana ya?”
“Ini daerah Polda Metro Jaya mbak.”
“Ooo, kalau arah ke blok M itu yang mana ya pak?”
“O mbak mau k blok M? Dari sini terus aja ada belokan ke kiri, blah blah blah……….”
“Terima kasih pak”
“Iya sama – sama mbak.” ~~ lari kembali, lalu putar arah, menghampiri saya lagi
“Hm mbak kalo ke blok M di sini nggak ada angkutan, jadi mbak blah blah blah………”
“Iya pak. Terima kasih banyak pak.”
“Iya mbak sama – sama.”
Wah, awalnya saya berpikir, nggak nyangka lho ada orang Jakarta yang menjelaskan secara detail dan membalas ucapan terima kasih saya. Akhirnya saya memantapkan kaki untuk bergerak kembali. Sembari menikmati gedung – gedung di Jakarta yang tak ada satupun kendaraan di sana, saya akhirnya menemukan pos polisi dan bertanya di sana.
“Permisi pak, kalo ke blok M bagaimana caranya ya pak dari sini?”
“Jauh mbak, nggak ada angkutan umum kalo mbak mau jalan blah blah blah …… ”
“Ini ada acara apa ya pak?”
“Ini ada acara Jakarta Marathon se-Asia 42 km mbak.”
Sembari saya melihat sekeliling orang – orang yang sedang berlari lomba, nomor punggung yang mereka pakai. Lalu saya baru sadar bahwa bapak – bapak yang saya temui di awal itu adalah salah satu peserta lomba! Hahahaha, konyol banget saya bertanya dengan peserta lomba marathon tentang arah ke blok M! 😀
Overall, kemarin Minggu, 27 Oktober 2013 bukanlah sebuah hari yang menyedihkan bagi saya walaupun itu adalah pengalaman pertama kali diturunkan dari bus di tengah jalan. 😦 Karena akhirnya saya bisa “jalan – jalan” juga di Jakarta Selatan sembari menonton lomba marathon.
Setiap kali peserta melewati penonton, penonton bersorak sorai dengan bertepuk tangan. Akhirnya para peserta pasti berbangga hati dan melambaikan tangan ke arah penonton.
Lalu penonton bilang, “Semangat! 6 km lagi!” Setelah itu para peserta langsung tidak melambaikan tangan lagi dan meneruskan perjalanan dengan tampang lelah kembali. 😀
(Memang yang namanya penonton itu seharusnya boosting semangat ya, bukan malah menurunkan semangat dengan ngomong 6 km lagi. kekekkeke :P)
Jakarta oh Jakarta ………………………